Perubahan Iklim Di Great Lakes (US dan Kanada)

20 Juli 2008

Foto Udara The Great Lakes, Dipinggiran danau telah dihuni oleh penduduk sekitar 60 juta jiwa
http://www.lrd.usace.army.mil/_storage/Pages/1088/buff_hbr1.jpg


The Great Lakes (Danau Besar) yang terletak di wilayah Amerika dan Kanada adalah sebuah daratan bekas peninggalan sungai es yang sangat menarik : Danau yang menakjubkan, Perairan yang luas, Tanah yang subur di bagian selatan, di daerah utara dengan hutan yang tidak rata karena tumbuh semacam pohon cemara. Disitu juga tempat tinggal 60 juta jiwa yang tindakannya sangat dipengaruhi wilayah ekologis dan mendukung pemeliharaan kehidupan.Sekarang dunia masuk pada periode perubahan iklim yang tidak seperti biasanya, akibat oleh aktivitas manusia yang mengeluarkan gas rumah kaca ke atmosfer, tanggung jawab untuk menjaga warisan alam menjadi sangat dibutuhkan.

Tumbuh fakta yang memberi kesan bahwa iklim di Great Lakes telah berubah, seperti :
  1. Musim dingin menjadi lebih pendek
  2. Buku tahunan menunjukkan temperatur rata-rata meningkat
  3. Jangka waktu danau lapisan es menjadi berkurang dan temperatur air meningkat.
  4. Hujan badai yang kuat menjadi sering terjadi.



Musim dingin di Great Lakes suhunya kurang dari 7 C.
http://coastalscience.noaa.gov/images/eegle1.jpg

Laporan itu memeriksa kecunderungan secara detail dan Perundingan kemungkinan berlanjut hingga ke masa depan. Akibat dari perubahan iklim akan semakin besar dikarenakan gangguan manusia yang terus menerus mengubah bentuk pemandangan, mengotori air dan udara. Menghadapi perubahan iklim di wilayah the Great Lake sebagai akibat potensial perubahan iklim, baik dan buruknya untuk perekonimian, dan kondisi lingkungan selama abad ini. Itu juga memeriksa aktivitas yang dapat diperoleh untuk mencegah akibat yang paling hebat dari perubahan iklim untuk Wilayah Amerika Utara.



\\Dikutip dengan Perubahan dari www.ucsa.org

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kenapa pinjaman ya?bukannya grant..negara miskin kayak indonesia layak dapat grant apalagi untuk masalah hajat hidup dunia